by Administrator / July 23, 2022
Persaingan bisnis selalu meningkat dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi hal ini, setiap perusahaan tentu perlu meningkatkan kompetensidan kinerja para karyawannya supaya dapat selalu unggul dalam persaingan bisnis. Hal tersebut dapat dilakukan melalui training kerja.
Training professional dalam dunia kerja pun memiliki metode yang bervariasi dan alat bantu yang beraneka ragam seiring majunya teknologi, salah satunya adalah e-learning. Meningkatnya peminat dan penggunaan e-Learning membuat 82% perusahaan di seluruh dunia memilih e-Learning untuk pelatihan karyawan di tahun 2021. Apalagi pada tahun 2020, semakin banyak perusahaan yang beralih ke e-Learning agar pelatihan karyawan tetap berjalan karena pandemic, sehingga e-learning menjadi trend terbaru di kalangan HR profesional. Seperti dilansir dari trainingindustry.com, 43% anggaran perusahaan atau organisasi besar digunakan untuk online learning bagi para karyawannya selama pandemi.
Seluruh layer dalam organisasi dapat mengikuti pelatihan, mendapatkan akses materi e-learning sepanjang waktu, sesuai yang diinginkan. Hal tersebut memungkinkan setiap peserta dari organisasi Bapak dan Ibu untuk mempelajari skill atau keahlian sesuai aktivitas harian dan memilih waktu yang paling nyaman. e-Learning selalumemberikan akses 24 jam 7 hari sehingga menjadikan salah satu alat bantu belajar yang tepat bagi karyawan yang berada dalam zona waktu berbeda. Selain itu, berbeda dari metode pembelajaran konvensional yang menyediakan pelatihan di ruang kelas, e-learning memungkinkan karyawan menyelesaikan pelatihan mereka lebih cepat, dan akan berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan.
Pada umumnya setiap perusahaan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk training saat menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Alokasi anggaran pada sewa ruang kelas, sewa infrastruktur, biaya pelatih per jam, serta biaya kertas dan dokumentasi menjadi beban biaya yang selalu membengkak. Berbeda dengan e-learning tidak hanya lebih murah tetapi juga lebih ramah lingkungan. Karena semuanya berjalan dalam format elektronik, konsumsi kertas berkurang signifikan (paperless). Perusahaan juga tidak lagi mengeluarkan biaya untuk sewa ruang kelas dan sewa infrastruktur. Biaya pelatih bisa dihemat karena umumnya mereka hanya dibayar satu kali, sedangkan materi yang sama dapat diakses seumur hidup dan dapat digunakan kembali untuk karyawan yang lain.
Materi pada e-learning selalu lebih terstruktur dari dasar hingga ahli yang dibagi menjadi beberapa tahapan. Pelatih training akan mendistribusikan konten tutorial skill, memberikan tes atau ujian, melakukan evaluasi dan penilaian pembelajaran, serta memberikan sertifikat kelulusan bagi karyawan yang telah memenuhi kriteria.
Perusahaan dan unit HR lebih mudah memantau kemajuan dan perkembangan karyawan dengan menggunakan platform manajemen e-learning yang memiliki data historis yang akurat. Unit HR pun dapat menentukan materi-materi yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan pada saat itu secara praktis, karena e-Learning selalu bersifat parsial tidak paket. Hal tersebutpun mengefisienkan pihak HR saat pengambilan materi maupun karyawan yang akan mengikuti pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan karyawan sesuai sasaran individual dan menghemat waktu.
Untuk itu, terdapat beberapa pertanyaan yang mungkin akan masih sangat dasar. Adapun pertanyaan tersebut antara lain adalah berisi tentang pengalaman selama bekerja, pengenalan diri dan juga gambaran tentang bagaimana diri anda di masa mendatang. Sehingga dalam melakukan tahapan satu ini, memang dibutuhkan rasa percaya diri yang kuat.
