Apa itu Take Home Pay & Perbedaan Dengan Gaji Pokok

by Gibran Respati / December 19, 2022


Take Home Pay (THP) adalah istilah yang masih cukup asing di telinga para pekerja. Maka dari itu, seringkali THP disamakan dengan istilah gaji pokok. Padahal kedua hal ini cukup berbeda pada proses payroll.

Biasanya Anda akan mengetahui istilah ini ketika masuk dalam perusahaan besar. Kemudian divisi Human Resources (HR) akan memberikan penjelasan mengenai Take Home Pay saat nego gaji. Anda juga akan menemukannya pada slip gaji karyawan.

Sebenarnya, apa sih Take Home Pay itu? Simak penjelasannya pada artikel berikut ya!


Apa Itu Take Home Pay?

THP adalah besaran pembayaran bersih atau utuh yang akan diterima oleh karyawan dari perusahaan. Pendapatan ini didapat setelah menambah dan menguranginya dengan keperluan atau kebutuhan lain.

Beberapa penambahan yang dimaksud adalah uang bonus, tunjangan, hingga uang lembur yang Anda terima setiap bulan. Sementara pengurangan pada gaji adalah biaya asuransi, pajak, tanggungan (apabila ada), dan lain sebagainya.

Jadi, ketika Anda misalnya memiliki gaji Rp10.000.000 setiap bulan, maka pendapatan yang Anda terima tidak selalu di angka itu. Bisa lebih besar, atau malah lebih kecil, tergantung jumlah tunjangan dan juga potongan setiap bulannya.

Tapi tentu saja, Anda tidak perlu menghitung sendiri. Sebab semua sudah dihitung oleh staff HRD pada perusahaan.



Perbedaan Take Home Pay dengan Gaji Pokok

Setelah mengetahui penjelasan mengenai Take Home Pay, apakah kini Anda sudah paham mengenai perbedaannya dengan gaji pokok? Jika belum, maka sebaiknya simak penjelasan berikut ini.

Gaji pokok sebenarnya adalah upah yang Anda terima dari perusahaan. Upah ini biasanya sudah disepakati saat akan masuk kerja. Perusahaan akan menawarkan nominal gaji, sementara Anda berhak untuk menyetujui atau menolak dengan memberikan penawaran lain.

Pemberian jumlah gaji pokok ini tentu saja akan berbeda pada setiap orang. Tergantung dengan keahlian yang dimiliki, serta posisi dari karyawan itu sendiri. Namun nominal pada tiap bulannya akan selalu sama. Meskipun jumlah yang didapat akan berbeda.

Misalnya saja gaji pokok yang sudah disepakati adalah Rp10.000.000. Namun untuk penerimaan tiap bulan akan berbeda. Tergantung jumlah bonus dan kewajiban karyawan per bulan. Anda bisa menerima di atas Rp10.000.000 atau bahkan di bawah angka tersebut.

Nah, uang yang Anda terima tiap bulan setelah menambahkan dan mengurangi hal-hal tersebut dinamai dengan Take Home Pay. Jumlah inilah yang akan berbeda setiap bulannya.



Elemen Perhitungan Take Home Pay

Ada acuan atau dasar penghitungan dalam penentuan jumlah Take Home Pay. Sebagai bagian dari Human Resource perusahaan, Anda tidak bisa sembarangan dalam menentukannya. Tentu saja hal ini bersifat terbuka, alias komponennya telah diketahui oleh karyawan.

Berikut komponen yang ada dalam penghitungan THP:

1. Pendapatan Rutin

Elemen yang satu ini terdiri dari beberapa hal seperti gaji pokok, tunjangan tetap karyawan dan tunjangan tidak tetap. Semuanya akan ada pada kontrak perjanjian antara pemberi kerja dan pekerja. Anda akan menerima jumlah sesuai dengan kesepakatan. Sehingga antara Anda dan perusahaan tidak bisa menyelewengkan pendapatan rutin ini.


2. Pendapatan Insidental

Berbeda dengan pendapatan rutin, ada yang namanya pendapatan insidental. Seperti istilahnya, pendapatan yang satu ini hanya bisa Anda dapatkan ketika ada beberapa insiden atau pekerjaan lain. Misalnya saja bonus kinerja, uang lembur atau juga tunjangan hari raya. Tentu saja pendapatan ini tidak bisa Anda dapatkan secara rutin setiap bulan. Tergantung dengan adanya kegiatan atau insiden tertentu.


3. Pemotongan Gaji

Elemen ketiga yang mempengaruhi penerimaan dari Take Home Pay adalah pemotongan gaji. Antara lain adalah biaya asuransi seperti BPJS kesehatan, ketenagakerjaan, pajak pegawai, pinjaman karyawan dan lain sebagainya. Pemotongan gaji ini jelas akan dilakukan setiap bulan. Sebab pembayarannya memang sudah pasti ada tiap bulannya.



Cara Menghitung Take Home Pay

Setelah mengetahui elemen yang mempengaruhi jumlah Take Home Pay, mari simak cara penghitungannya. Sebenarnya caranya telah diatur oleh Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 30.

Bunyi dari pasal ini adalah sebagai berikut:
“Upah merupakan hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kontrak kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja serta keluarganya atas suatu pekerjaan yang dilakukan.”

Berdasarkan hal tersebut, maka rumus untuk menghitung Take Home Pay adalah:
THP = (Pendapatan rutin + insidental) - Pemotongan Gaji Berikut komponen yang ada dalam penghitungan THP:





Hitung Take Home Pay Lebih Mudah dengan Sakura System HRIS

Meski rumus dari penghitungan THP terlihat begitu mudah, namun ada banyak sekali elemen yang harus dimasukkan. Apalagi jika Anda bekerja pada perusahaan besar. Maka pendapatan tambahan biasanya akan lebih banyak, termasuk juga potongannya seperti biaya asuransi.

Namun tenang saja, hitung Take Home Pay akan lebih mudah apabila Anda memiliki software bernama aplikasi HRIS. Apa itu?

HRIS adalah Human Resource Information System yang berisi mengenai keseluruhan data dari kepegawaian perusahaan. Mulai dari kinerja hingga sistem gaji pegawai.Aplikasi yang satu ini akan memudahkan HR untuk menghitung gaji karyawan. Sehingga potensi salah hitung juga akan diminimalisir.

Anda bisa membuat software sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian mencantumkan elemen penghitungan THP tersebut pada sistem penghitungan gaji. Kemudian secara otomatis, sistem akan menghitung jumlah Take Home Pay yang akan diterima karyawan setiap bulannya.

Tentu saja semua akan berjalan otomatis. Misalnya saja jika karyawan Anda lembur, maka bisa terlihat dari aplikasi HRIS. Lama waktu lembur akan otomatis terdeteksi, dan diberi upah yang sesuai. Kemudian nominalnya akan muncul pada slip untuk ditambahkan pada pendapatan insidental.

Aplikasi yang bermanfaat ini bisa Anda gunakan melalui SPISy HRIS dari PT Sakura System Solutions.


Spisy Software : Solusi Kebutuhan HR Anda

Spisy Software merupakan software andalan para HR dalam hal manajemen absensi karyawan, memproses penggajian karyawan, pajak, BPJS, dan keperluan HR lainnya.

PT. Sakura System Solutions adalah penyedia solusi aplikasi HRIS indonesia termasuk system payroll untuk perusahaan Anda. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memberikan pelayanan terbaiknya, membuat PT. Sakura System Solutions menjadi salah satu penyedia jasa HRIS terbaik di Indonesia.

Pelajari lebih lanjut keunggulan Spisy HRIS dan Klik disini untuk informasi lebih lanjut mengenai Sakura System Solutions.

For more detail information about
our solutions